Skip to main content

DIBAWAH BENDERA REVOLUSI

Buku dibawah Bendera Revolusi berisi pemikiran dan pidato sang proklamator, Presiden Pertama kita yaitu bapak, Ir. Soekarno, buku yang merupakan edisi pertama cetakan tahun 1964 ini, menghimpun tulisan-tulisan Bung Karno dalam masa Revolusi menuju Indonesia Merdeka !!


Buku ini sangat langka dan harganya cukup mahal di pasaran, selain karena peminatnya waktu itu sangat banyak, dan karena ketebalan buku ini juga,  mungkin penyebab harga mahal dan menjadi fenomenal pada jaman nya, 


dan karena saya memiliki buku ini ( dibawah bendera revolusi DJILID PERTAMA TJETAKAN KETIGA dan buku ini hampir usang, jadi saya abadikan di blog saya ini, ngebookmuslimah


Semoga bermanfaat buat kalian yang ingin mengetahui pemikiran-pemikiran Soekarno muda sang proklamator, di dalam buku ini berisi 61 Judul, yaitu :


1.Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme... 

2. Dimanakah Tindjumu? 

3. Naar het bruine front! 

4. Sampai Ketemu lagi! 

5. Dubbele les? 

6. Djerit-kegemparan

7. Berhubung dengan tulisannja Ir.A.Baars

8. Pemandangan dan pengadjaran

9. Indonesianisme dan Pan-Asiatisme

10. Melihat - kemuka! 

11. Menjambut Kongres P.P.P.K.I

12. Mohammad Hatta-Stokvis

13. Kongres kaum ibu

14. Kearah Persatuan! 

15. Keadaan dipendjara Sukamiskin, Bandung 

16. Surat saudara Ir. Sukarno dari Sukamiskin kepada saudara Mr. Sartono 

17. Swadeshi dan masa-aksi di Indonesia 

18. Tjatatan atas pergerakan " lijdelijk verzet" 

19. Maklumat dari Bung Karno kepada kaum Marhaen Indonesia 

20. Demokrasi - politik dan demokrasi - ekonomi

21. Orang Indonesia tjukup nafkahnja sebenggol sehari? 

22. Kapitalisme bangsa sendiri? 

23. Sekali lagi tentang sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi

24. Non-cooperation tidak bisa mendatangkan masa-aksi dan machtsvorming? 

25. Boleh ber-wanhoopstheorie atau tidak boleh ber-wanhoopstheorie? 

26. Djawab saja pada saudara Mohammad Hatta

27. Sekali lagi : Bukan "djangan banjak bitjara, bekerdjalah!", tetapi "banjak bitjara, banjak bekerdja!" 

28. Memperingati 50 tahun wafatnja Karl Marx

29. Reform-actie dan doels-actie

30. Bolehkah sarekat sekedja berpolitik? 

31. Impor dari Japan, suatu rachmat bagi Marhaen? 

32. Marhaen dan Marhaeni

33. Azas; azas-perdjoangan;taktik

34. Marhaen dan proletar

35. Mentjapai Indonesia Merdeka

36. Surat-surat Islam dari Endeh

37. Tidak pertjaja bahwa Mirza Gulam Ahmad adalah Nabi

38. Tabir adalah lambang perbudakan

39. Minta hukum jang pasti dalam soal "tabir" 

40. Kuasanja kerongkongan

41. Bukan perang ideologi 

42. Me-"muda"-kan pengertian Islam

43. Apa sebab Turki memisahkan agama dari negara? 

44. Saja kurang dinamis

45. Indonesia versus fasisme

46. Der untergang des Abendlandes

47. Masyarakat onta dan masjarakat kapal-udara

48. Islam sontolojo

49. Bloedtransfusie dan sebagian kaum Ulama 

50. Mendjadi pembantu "Pemandangan" 

51. Djerman versus Rusia, Rusia versus Djerman! 

52. Batu udjian sedjarah

53. Sekali lagi : Bloedtransfusie 

54. 1.000.000.000 ekstra! 

55. Beratnja perdjoangan melawan fasisme

56. Inggeris akan memerdekakan India? 

57. India-Merdeka, dapatkah ia menangkis serangan?

58. Demokrasi politik dengan demokrasi ekonomi =demokrasi sosial

59. Fasisme adalah politiknja dan sepak terdjangnja kapitalisme jang menurun

60. Djingis Khan, maha imperialis Asia,

61. Mendjadi guru dimasa kebangunan.


Berikut dibawah ini,  halaman 8 pada buku dibawah bendera revolusi


ISLAMISME, KE- ISLAM-AN !


Sebagai Fadjar sehabis malam yang gelap gulita, sebagai penutup abad-abad kegelapan, maka di abad ke sembilan belas berkilau-kilaulah di dalam dunia ke-islam-an, sinarnya dua pendekar, yang nama nya tak akan hilang tertulis dalam buku riwayat muslim Sheikh Mohammad Abdouh, rektor sekolah tinggi Azhar, seyid Djamaluddin El Afghani dua panglima Pan-Islamisme yang telah membangunkan dan menjunjung rakyat-rakyat Islam di seluruh benua Asia dari pada kegelapan dan kemunduran, walaupun dalam sikapnya dua pahlawan ini ada perbedaan sedikit satu sama lain, seyid Djamaluddin El Afghani lebih radikal dari Sheikh Mohammad Abdouh, maka merekalah yang membangunkan lagi kejahatan-kejahatan Islam tentang politik, terutama Seyid Djamaluddin,  yang pertama-tama membangunkan rasa perlawanan di hati sanubari rakyat-rakyat muslim terhadap pada bahaya imperialisme Barat, merekalah terutama Seyid Djamaluddin pula, yang mula-mula mengkhotbahkan suatu barisan rakyat Islam yang kokoh, guna melawan bahaya imperialisme Barat itu.


Sampai pada wafatnya dalam tahun 1896, Seyid Djamaluddin El Afghani, harimau Pan-Islamisme yang gagah berani itu, bekerja dengan tiada berhentinya, menanam benih ke islam-an di mana-mana, menanam rasa perlawanan terhadap pada ketamakan barat, menanam keyakinan bahwa untuk perlawanan itu kaum Islam harus "mengambil tekniknya kemajuan barat, dan mempelajari rahasia-rahasianya kekuasaan Barat"


Berikut dibawah ini,  halaman 9 pada buku di bawah bendera revolusi


Benih-benih itu tertanam! Sebagai ombak makin lama makin hebat, sebagai gelombang yang makin lama makin tinggi dan besar, maka di seluruh dunia Muslim tentara-tentara Pan-Islamisme sama bangun dan bergerak dari Turki dan Mesir, sampai ke marocco dan Kongo, ke Persia, Afghanistan...membanjir ke India,.terus ke Indonesia... gelombang Pan-Islamisme melimpah kemana-mana !


Begitulah rakyat Indonesia kita ini, insyaf akan tragis nasibnya, sebagian sama bernaung dibawah bendera hijau, dengan muka kearah Qiblat, mulut mengaji la Haula wala kuata Illa Billah dan billahi fisabilillahi !


Mula-mula masih perlahan-lahan, dan belum begitu terang benderanglah jalan yang harus di injaknya, maka makin lama makin nyata dan tentulah arah-arah yang di ambilnya, makin lama makin banyaklah hubungan nya dengan pergerakan-pergerakan Islam di negeri-negeri lain, makin terang lah ia menunjukkan perangainya yang internasional, makin mendalam lah pula pendiriannya atas hukum-hukum agama, karena tak heranlah kita, kalau seorang profesor Amerika, Ralston Hayden menulis, bahwa pergerakan sarekat Islam ini "akan berpengaruh besar atas kejadiannya politik di kelak kemudian hari, bukan saja di Indonesia, tetapi di seluruh dunia timur jua adanya" ! Ralston Hayden dengan ini menunjukkan keyakinan nya, akan perangai internasional dari pergerakan sarekat Islam itu, ia menunjukkan pula suatu penglihatan yang jernih di dalam kejadian-kejadian yang belum terjadi pada saat ia menulis itu, bukankah tujuannya telah terjadi? Pergerakan Islam di Indonesia telah ikut menjadi cabangnya mu'tamar-ul Alamil Islami di Mekkah , pergerakan Islam Indonesia telah menceburkan diri dalam laut perjuangan Islam Asia !


Makin mendalam nya pendirian atas keagamaan pergerakan Islam inilah yang menyebabkan keseganan kaum Marxis untuk merapatkan diri dengan pergerakan Islam itu dan makin kemuka nya sifat internasional itulah oleh kaum nasionalis "kolot" maupun "muda", baik evolusioner maupun revolusioner, sama berkeyakinan bahwa agama itu tidak boleh di bawa-bawa ke dalam politik adanya. Sebaliknya, kaum Islam yang "fanatik " sama menghina politik kebangsaan dari kaum Nasionalis, menghina politik kerezekian dari kaum Marxis, mereka memandang politik kebangsaan itu sebagai sempit, dan mengatakan politik kerezekian itu sebagai kasar. Pendek kata, sudah "sempurna"lah adanya perselisihan faham! 


Nasional-nasional dan Marxis-marxis tadi sama menuduh pada agama Islam, yang negeri-negeri Islam itu kini begitu rusak keadaannya, begitu rendah derajatnya, hampir semuanya dibawah pemerintahan negeri-negeri Barat.


Berikut dibawah ini,  halaman 10 pada buku dibawah bendera revolusi


Mereka kusut paham! Bukan Islam, melainkan yang memeluknyalah yang salah ! Sebab di pandang dari pendirian nasional dan pendirian sosialistis, maka tinggi derajat dunia Islam pada mula nya sukarlah dicari bandingannya, rusaknya kebesaran-nasional, rusaknya sosialisme Islam bukanlah disebabkan oleh Islam sendiri, rusaknya Islam itu ialah oleh karena rusaknya budi-pekerti orang-orang yang menjalankannya. sesudah Amir Muawiah mengutamakan azas dinastis-keduniawian untuk aturan Chalifah, sesudahnya "Chalifah-Chalifah itu menjadi Radja " maka padamlah tabiat Islam yang sebenarnya. "Amir Muawih-lah yang harus memikul pertanggungan jawab atas rusaknya tabiat Islam yang nyata bersifat sosialistis dengan sebenar-benarnya", begitulah Oemar Said Tjokroaminoto berkata, dan dipandang dari pendirian nasional tidakkah Islam telah menunjukkan contoh-contoh kebesaran yang mencengangkan bagi siapa yang mempelajari riwayat-dunia, mencengangkan bagi siapa yang mempelajari riwayat-kultur?


Islam telah rusak, oleh karena yang menjalankannya rusak Budi-pekertinya, Negeri-negeri Barat telah merampas negeri-negeri Islam oleh karena pada saat perampasan itu kaum Islam kurang tebal tauhidnya dan oleh karena menurut wet evolusi dan susuanan pergaulan -hidup bersama, sudah satu "historische Notwendigkeit", satu keharusan-riwayat, yang negeri-negeri Barat itu menjalankan perampasan tadi, tebalnya tauhid itulah yang memberi keteguhan pada bangsa Riff menentang imperialisme Spanyol dan Perancis yang bermeriam dan lengkap bersenjata !


Islam yang sejati tidaklah mengandung azas anti-nasionalis ; Islam yang sejati tidaklah bertabiat anti-sosialistis. 


Selama kaum Islamis memusuhi faham-faham Nasionalisme yang luas-budi dan Marxisme yang benar, selama itu kaum Islamis tidak berdiri diatas Sirothol Mustaqim, selama itu tidaklah ia bisa mengangkat Islam dari kenistaan dan kerusakan tadi ! Kita sama sekali tidak menyatakan yang Islam itu setuju pada materialisme atau perbendaan; sama sekali tidak melupakan yang Islam itu melebih bangsa, super-nasional, kita hanya mengatakan, bahwa Islam yang sejati itu mengandung tabiat-tabiat yang sosialistis dan menetapkan kewajiban-kewajibannya yang menjadi kewajiban-kewajibannya nasionalis pula !


Bukankah, sebagai yang sudah kita terangkan, Islam yang sejati mewajibkan pada pemeluknya mencintai dan bekerja untuk negeri yang ia diami, mencintai dan bekerja untuk rakyat diantara mana ia hidup, selama negeri dan rakyat itu masuk Darul-Islam ? Seyid Djamaluddin El Afghani dimana-mana telah mengkhotbahkan Nasionalisme dan patriotisme, yang oleh musuhnya lantas saja disebutkan"fanatisme", dimana-mana pendekar Pan-Islamisme ini mengkhotbahkan hormat diri sendiri, 


Berikut di bawah ini,  halaman 11 pada buku dibawah bendera revolusi 



Mengkhotbahkan rasa luhur diri, mengkhotbahkan rasa hormat bangsa, yang oleh musuhnya lantas saja dinamakan "chauvinisme" adanya, dimana-mana, terutama di Mesir, maka Seyid Djamaluddin menanam benih nasionalisme itu, Seyid Djamaluddin lah yang menjadi "bapak Nasionalisme Mesir di dalam segenap bagian-bagiannya",


Dan bukan Seyid Djamaluddin sajalah yang menjadi penanam benih nasionalisme dan cinta bangsa. Arabi Pasha, Mustafa Kamil Mohammad Farid Bey, Ali Pasha, Ahmed Bey Agayeff, Mohammad Ali dan Shaukat Ali.... semuanya adalah panglimanya Islam yang mengajarkan Cinta Bangsa, semua nya adalah propaganda nasionalisme di masing-masing negerinya ! Hendaklah pemimpin-pemimpin ini menjadi teladan bagi islamis-islamis kita yang "fanatik" dan sempit Budi dan yang tidak suka mengetahui akan wajibnya merapatkan diri dengan gerakan bangsanya yang nasionalistis. Hendaklah Islam-islam yang demikian itu ingat, bahwa pergerakan nya yang anti kafir itu, pastilah menimbulkan rasa nasionalisme, oleh karena golongan-golongan yang disebutkan kafir itu adalah kebanyakan dari lain bangsa, bukan bangsa Indonesia! Islamisme yang memusuhi pergerakan nasional yang layak bukanlah Islamisme yang sejati, islamisme yang demikian itu adalah Islamisme yang "kolot", Islamisme yang tak mengerti aliran zaman !


Demikian pula kita yakin, bahwa kaum Islamis itu bisalah kita rapatkan dengan kaum Marxis , walaupun pada hakekatnya dua pihak ini berbeda azas yang lebar sekali, pedihlah hati kita, ingat akan gelap gelitanya udara Indonesia, tatkala beberapa tahun yang lalu kita menjadi saksi atas suatu perkelahian saudara, menjadi saksi pecahnya permusuhan antara kaum Marxis dan Islamis, menjadi saksi bagaimana tentara pergerakan kita telah terbelah jadi dua bahagian yang memerangi satu sama lainnya. Pertarungan inilah isinya halaman-halaman yang paling suram dari buku riwayat kita!

Pertarungan saudara inilah yang membuang sia-sia segala kekuatan pergerakan kita, yang mestinya makin lama makin kuat itu, pertarungan inilah yang mengundurkan pergerakan kita dengan puluhan tahun adanya!


Aduhai! Alangkah kuatnya pergerakan kita sekarang umpama pertarungan saudara itu tidak terjadi, niscaya kita tidak rusak, susunan sebagai sekarang ini, niscaya pergerakan kita maju, walaupun rintangan yang bagaimana juga!


Kita yakin bahwa tiadalah halangan yang penting bagi persahabatan Muslim-Marxis itu. Diatas sudah kita terangkan bahwa Islamisme yang sejati itu ada mengandung tabiat-tabiat yang sosialistis, walaupun sosialistis itu masih belum tentu bermakna marxistis, walaupun kita mengetahui bahwa sosialisme Islam itu tidak bersamaan dengan azas Marxisme, 


Berikut di bawah ini, halaman 12 pada buku dibawah bendera revolusi 


Oleh karena sosialisme Islam itu berazas Spiritualisme, dan sosialismenya Marxisme itu berazas Materialisme ( perbendaan) walaupun begitu, maka untuk keperluan kita cukuplah agaknya jikalau kita membuktikan bahwa Islam sejati itu sosialistislah adanya.


Kaum Islam tak boleh lupa, bahwa pemandangan Marxisme tentang riwayat menurut azas perbendaan ( materialistische historie opvatting ) inilah yang seringkali menjadi penunjuk jalan bagi mereka tentang soal-soal ekonomi dan politik dunia yang sukar dan sulit, mereka tak boleh lupa, bahwa caranya (metode ) Historis-materialisme ( ilmu perbendaan berhubungan dengan riwayat) menerangkan kejadian-kejadian yang telah terjadi di muka bumi ini, adalah caranya menunjukkan kejadian-kejadian yang akan datang, adalah amat berguna bagi mereka!


Kaum Islamis tidak boleh lupa, bahwa kapitalisme, musuh Marxisme itu, ialah musuh Islamisme pula! Sebab meerwaarde sepanjang paham Marxisme dalam hakekatnya tidak lainlah daripada riba sepanjang paham Islam. Meerwaarde, ialah teori mamakan hasil pekerjaan lain orang, tidak memberikan bagian keuntungan yang seharusnya menjadi bagian kaum buruh yang bekerja mengeluarkan untung itu, teori meerwaarde itu di susun oleh Karl Marx dan Friedrich Engels untuk menerangkan asal-asalnya kapitalisme terjadi. Meerwaarde inilah yang menjadi nyawa segala peraturan yang bersifat kapitalis, dengan memerangi meerwaarde inilah, maka kaum Marxisme memerangi kapitalisme sampai pada akar-akarnya !


Untuk Islamis sejati, maka dengan lekas saja teranglah baginya, bahwa tak layaklah ia memusuhi faham Marxisme yang melawan peraturan meerwaarde itu, sebab ia tak lupa, bahwa Islam yang sejati juga memerangi peraturan itu, ia tak lupa, bahwa Islam yang sejati melarang keras akan perbuatan memakan riba dan memungut bunga, ia mengerti bahwa riba ini pada hakekatnya tiada lain daripada meerwaardenja faham Marxisme itu !

"Janganlah makan riba berlipat ganda dan perhatikanlah kewajibanmu terhadap Allah, moga-moga kamu beruntung! " Begitulah tertulis dalam Al-Qur'an, surah Al Imran, ayat 129 !

Islamis yang luas pemandangan, islamis yang mengerti akan kebutuhan-kebutuhan perlawanan kita, pastilah setuju akan persahabatan dengan kaum Marxis oleh sebab ia insyaf bahwa memakan riba dan pemungutan bunga, menurut agamanya adalah suatu perbuatan yang terlarang, suatu perbuatan yang haram, ia insyaf, bahwa inilah caranya Islam memerangi kapitalisme sampai pada akar dan benihnya, oleh karena, sebagai yang sudah kita terangkan dimuka, riba ini sama dengan meerwaarde yang menjadi nyawanya kapitalisme itu. Ia insyaf, bahwa sebagai Marxisme Islam pula, " dengan kepercayaan nya pada Allah, dengan pengakuan nya, atas kerajaan Tuhan, adalah suatu protes terhadap kejahatannya kapitalisme".

Berikut di bawah ini, halaman 13 pada buku dibawah bendera revolusi

Islamis yang "fanatik" dan memerangi pergerakan Marxisme adalah Islam yang tak kenal akan larangan-larangan agamanya sendiri. Islamis yang demikian itu tak mengetahui, bahwa sebagai Marxisme, Islamisme yang sejati melarang penumpukan uang secara kapitalis, melarang penimbunan harta-benda untuk keperluan sendiri, ia tak ingat akan ayat Al Qur'an: tetapi kepada barang siapa menumpuk-numpuk emas dan perak dan membelanjakan dia tidak menurut jalannya Allah kabarkanlah akan mendapat satu hukuman yang celaka ! ia mengetahui bahwa sebagai Marxisme yang dimusuhi itu agama Islam dengan jalan yang demikian itu memerangi wujudnya kapitalisme dengan seterang-terangnya !

Dan masih banyak lah kewajiban-kewajiban dan ketentuan-ketentuan dalam agam Islam yang bersamaan dengan tujuan-tujuan dan maksud-maksud Marxisme itu! Sebab tidakkah pada hakekatnya paham kewajiban zakat dalam agama Islam itu, suatu kewajiban si kaya membagikan rezekinya kepada si miskin, pembagian rezeki mana di kehendaki pula oleh Marxisme, tentu saja dengan cara Marxisme sendiri? Tidakkah Islam bercocokan Anasir-anasir "kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan" dengan Marxisme yang dimusuhi oleh banyak kaum Islamis itu? Tidakkah Islam yang sejati telah membawa "segenap perikemanusiaan di atas lapang kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan"?
Tidakkah Nabi-Islam sendiri telah mengajarkan persamaan itu dengan sabda: "Hai, aku ini hanyalah seorang manusia sebagai kamu ; sudahlah dilahirkan padaku, bahwa Tuhanmu ialah Tuhan yang satu?" Bukankah persaudaraan ini di perintahkan pula oleh ayat 13 Surah Al-Hujarat, yang berbunyi : " Hai manusia, sungguhlah kami telah menjadikan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan kami jadikan dari padamu suku-suku dan cabang-cabang keluarga, supaya kamu berkenal-kenalan satu sama lain? Bukankah persaudaraan ini" tidak tinggal sebagai persaudaraan di dalam teori saja", dan oleh orang-orang yang bukan Islam di aku pula adanya? Tidakkah saja beberapa kaum Islamis memusuhi suatu pergerakan, yang Anasir-anasirnya juga berbunyi"kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan"?

Berikut di bawah ini, halaman 14 pada buku dibawah bendera revolusi

Hendaklah kaum Islam yang tak mau merapatkan diri dengan kaum Marxis, sama ingat bahwa pergerakan nya itu, sebagai pergerakan Marxis adalah suatu gaung atau kumandang nya jerit dan tangis rakyat Indonesia yang makin lama makin sempit kehidupannya, makin lama makin pahit rumah tangganya. Hendaklah kaum itu sama ingat , bahwa pergerakan nya itu dengan pergerakan Marxis, banyaklah persesuaian cita-cita, banyak lah persamaan tuntutan-tuntutan. Hendaklah kaum itu mengambil teladan akan utusan kerajaan Islam Afghanistan, yang tatkala ia di tanyai oleh suatu surat chabar Marxis telah menerangkan, bahwa walaupun beliau bukan seorang Marxis beliau mengaku menjadi "sahabat yang sesungguh-sungguhnya " dari kaum Marxis, oleh karena beliau adalah suatu musuh yang hebat dari kapitalisme Eropah di Asia!

Sayang, sayanglah jikalau pergerakan Islam di Indonesia kita ini bermusuhan dengan pergerakan Marxis itu ! Belum pernah di Indonesia kita ini ada pergerakan, yang sesungguh-sungguhnya merupakan pergerakan rakyat, sebagai pergerakan Islam dan pergerakan Marxis itu! 
Belum pernahlah di negeri kita ini, ada pergerakan yang begitu menggetar sampai dalam urat sum-sum nya rakyat, sebagai pergerakan yang dua itu ! Alangkah hebatnya jikalau dua pergerakan ini, dengan mana rakyat itu tidur dan dengan mana rakyat itu bangun, bersatu menjadi satu banjir yang sekuasa-kuasanya!

Bahagialah kaum pergerakan Islam yang insyaf dan mau akan persatuan, bahagialah mereka, oleh karena merekalah yang sungguh-sungguh nya menjalankan perintah-perintah agamanya!

Kaum Islam yang tidak mau akan persatuan dan yang mengira bahwa sikap nya yang demikian itulah sikap yang benar, wahai , moga-mogalah mereka itu bisa mempertanggungkan sikapnya yang demikian itu di hadapan Tuhannya!





Comments

Popular posts from this blog

Kunci Jawaban Latihan soal bahasa sunda kelas 4

#Belajardirumah #belajarbahasasunda           Depok Kota Belimbing   a. Wacana Kota Depok resmi ngadeg dina tanggal 27 April 1999 ngabogaan 11 Kecamatan 63 kelurahan. kecap Depok asalna Tina basa sunda anu hartina "patapaan" atawa tempat tapa.  kiwari Kota Depok ngabogaan ciri khas, ciri khas nu dipiwanda kota Depok nyaeta "Depok Kota Belimbing"  Belimbing nu aya di kota Depok warnana koneng kaemasan katelahna Belimbing Dewa.  Buah Belimbing Dewa nu aya di kota Depok leuwih unggul dibandingkeun Belimbing didaerah lain. Rasana amis ngandung vitamin A jeung C bisa dipake obat herbal pikeun panyakit darah tinggi, kencing manis jeung nyeri lambung.  Latihan Soal 1. Iraha Kota Depok ngadegna?  2. Aya sabaraha kecamatan di kota        Depok?  3. Aya sabaraha kelurahan di kota Depok?  4. Naon Julukan Kota Depok teh?  5. Naon ketelahna Belimbing nu aya Didepok?  Jawaban Latihan soal 1. dina tanggal 27 April 1999  2. 11 Kecamatan  3. 63 kelurahan  4. Depok Kota Belimbing  5.

Terjemahan dan keutamaan kitab Perhiasan bagus pasal 1 - 18

KITAB PERHIASAN BAGUS LENGKAP DARI PASAL YANG PERTAMA DAN TERAKHIR YAITU PASAL YANG KE 1 SAMPAI PASAL YANG KE 18  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Selamat datang, sebelumnya saya ucapkan terimakasih, semoga apa yang kita pelajari pada  " KITAB PERHIASAN BAGUS " mendapatkan ridho Allah SWT. Sebelum mempelajari dan mengamalkannya,  kita terlebih  dahulu harus mengenal, pengarang kitab Perhiasan Bagus.  Kitab ini di buat oleh  Sayyid Utsman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya ( wafat. 1913 M ) Foto Sayyid Utsman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Adapun sanad kitab perhiasan bagus untuk anak perempuan dan seluruh kitab karya Sayyid Utsman, Al faqir meriwayatkan dengan ijazah dari Syaikh Hisyam Bahriyyah Mesir dan musnid Al-Ashri syaik Muhammad Yasin bin Isa al fadani dari habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi ( habib Ali Kwitang ) dari muallifnya sayyidina Al habib Utsman bin Aqil bin Yahya Al batawi.  di blog ini, saya masukkan video cara membaca kitab Perhiasan Bagus d