Pasal yang ke sebelas
Menyatakan larangan syara membuat kebesaran buat jadi kebanggaan dengan pakaian emas intan.
Maka adalah itu suatu dosa besar sebab akan mengikut dosa-dosa lagi, disini akan di terangkan dosa-dosa itu satu-satunya, bermula dari macam dosa itu ialah membuat kebanggaan .
ini lah yang menjadi sebab ia pergi-pergian dari rumah agar supaya di lihat akan pakaian itu oleh orang lain maka dengan yang demikian ini keluar nya itu ia telah berdosa.
Bermula Nabi Sollollohu Alaihi wassalam telah bersabda : aku melihat sedikit sekali orang-orang perempuan yang masuk surga.
Kemudian di antara sahabat bertanya : apakah yang Mencegah perempuan - perempuan lain masuk surga ? Ya Rasulullah ?
Maka Nabi menjawab : yang mencegah mereka demikian itu adalah karena kebesaran pakaian, perhiasan dari pada emas intan di dunia,
Kedua dengan perhiasan mas intan berlian yang di buat jadi kebanggaan oleh umum kaum perempuan dan dengan perhiasan itu menimbulkan rasa sombong, takabbur atas orang tak punya, maka sebagai balasan nanti di hari mah-syar ( hari kiamat ) orang yang takabbur itu badannya dirupakan kecil seperti semut, sehingga ia di injak-injak orang.
Demikianlah dinyatakan di dalam hadits.
Ketiga dari sebab itu menjadi patah hati bagi orang-orang yang tak punya ( miskin ) , maka dari itu di haramkan orang memakai bejana emas ( perabot dapur ) karena hal itu akan mematahkan hati fakir dan miskin yang melihatnya.
Sebagai lagi bahwasanya ulama melarang melepaskan anak-anak yang punya makanan datang kepada anak-anak lain yang tiada punya makanan, apalagi datang kepada anak orang-orang miskin supaya jangan sampai di lihat oleh anak-anak itu yang menyebabkan jadi patah hatinya padahal Ema bapa mereka itu masih dapat membelinya.
Adapun perhiasan mas intan yang besar-besar sudah barang tentu bagi yang miskin tidak mudah mendapatkan nya,
Keempat sesungguhnya berbangga-bangga itu membuat kebesaran dengan harta dunia suatu yang sangat di benci oleh Allah ta'ala dan telah disebutkan di pasal yang ke empat, bahwasanya segala perhiasan dunia tiada qodarnya pada Allah ta'ala meskipun sekedar sayap nyamuk saja besarnya, maka oleh sebab itu orang yang punya perhiasan yang mahal jangan lah berbuat bangga, hal itu supaya jangan menjadi dosa atasnya.
Adapun yang tidak punya pakaian itu sabarlah ia di dunia ini, sebagaimana nasehat Rasulullah kepada Siti Fatimah seperti tersebut di pasal yang ke empat serta di akhir pasal itu maka nanti insyaallah ta'ala dengan sabar nya ini bakal mendapat kekayaan dan kesenangan yang tiada bandingnya di dunia ini, yang kekal selama-lamanya di dalam surga.
Maka di situlah ia Bersyukur atas sabarnya di dunia.
Alhamdulillah selesai pasal yang ke sebelas.
Selanjutnya bisa pelajari pasal 12
Comments