Skip to main content

Saya cemburu kepada anak saya

Hati kaum ibu dan kecerdasan emosional

Saya cemburu kepada anak saya,
Saya tau bahwa problem saya sederhana, namun saya termasuk tipe orang yang yakin, bahwa masalah sederhana bisa saja berubah menjadi kompleks dan pelik di masa depan, saya ingin anda membantu saya mengetahui yang benar, jika memang saya salah, tolong bimbing saya.

Saya adalah seorang laki-laki yang beristrikan seorang gadis,  perkenalan saya dengannya berlanjut menjadi kisah cinta yang mendalam dan cinta saya kepadanya tetap menggebu-gebu.

Masalah rumah tangga kami timbul setelah kelahiran anak pertama kami, saya sangat mencintai dan memandang anak saya yang baru lahir sebagai karunia Allah kepada kami, namun menjadi masalah bagi saya, ketika istri saya begitu larut dengan anaknya dan emosi keibuan menguasai dirinya sedemikian rupa, hingga membuat saya harus kehilangan posisi yang dulu saya tempati di hatinya.

Saya yakin bahwa emosi keibuan merupakan sesuatu yang sangat-sangat wajar, dan saya sendiri juga menyimpan emosi kebapakan yang sangat kokoh di dalam diri saya, namun apakah hal itu harus berarti bahwa kita harus kehilangan diri kita atau cinta kita dengan imbalan anak-anak kita dan kehilangan perasaan kita terhadap pasangan kita, untuk kemudian berubah dari pasangan suami istri yang saling mencintai menjadi sekedar pasangan pendidik anak-anak kita saja? 

Saya merasa bahwa salah satu bagian dari problematika sosial kita yang besar terkandung dalam absennya cinta dari lingkar hubungan kita, saya pun mulai membanding-bandingkan antara perhatian yang diberikan istri saya kepada bayi kami, dengan perhatian yang ia berikan kepada saya, dan membandingkan perasaannya terhadap bayi kami dan perasaannya terhadap saya.

Sekedar kalian tau, ada beberapa hal remeh yang membuat saya jengkel dan dongkol dalam hati saya, kadang saya merasa cemburu layaknya anak-anak, melihat cara istri saya menciumi bayi kami,  dibanding dengan kepasifannya yang begitu besar saat  dengan saya, sampai-sampai dari segi seksual, bayi saya pun mendapat bagian yang besar dari ranjang kami, hingga menghalangi kami untuk melakukan hubungan cinta secara rileks dan rutin. 

Bahkan saya sempat merasa jengkel setengah mati ketika berusaha mendekati istri,  memeluknya saat nafsu seksual saya sedang membara, namun ia malah mendorong saya sembari berkata: " jangan lakukan ini, dihadapan bayi kita.

Apapun kondisinya, saya sudah meyakini bahwa titik permasalahan nya sudah mulai jelas sekarang, saya mulai dihinggapi rasa cemburu terhadap bayi kami dan saya merasa kehilangan sepotong cinta yang saya pendam untuk istri saya.

Saya mulai merasa bahwa perkawinan saya telah berubah, dari hubungan cinta yang seharusnya menghimpun kami bertiga menjadi hubungan yang saling memperebutkan dan menjengkelkan.

Kali ini saya sangat yakin bahwa masalah ini hanya masalah sepele, sampai-sampai saya merasa diri saya begitu naif, perlu anda ketahui, sampai saat ini saya tidak mampu berterus-terang mengungkapkan masalah ini kepada istri saya, sebab saya malu menyebut-nyebut hal ini di hadapannya, sekarang saya sedang mencoba sebuah jalan solusi yang tidak saya ketahui pasti apakah akan berjalan mulus atau tidak dan solusi ini saya sebut sebagai metode sufistik , saya berusaha merasakan sensasi hubungan dengan Tuhan dan berusaha mengenalNya dengan ma'rifat para pecinta,

Saya merasa bahwa masalah ini merupakan peringatan dari Tuhan semesta alam kepada saya, sebab selama ini Dia murah hati kepada saya, memberikan karunia besar kepada saya, dan membelai saya dengan cintaNya, namun sedikit banyak, saya telah melalaikan Nya, 

Apakah anda setuju dengan saya bahwa masalah ini merupakan peringatan ( tanbih), agar saya 
memperhatikan hubungan saya dengan Tuhan dan menyeimbangkan antara amal saya dan hubungan saya denganNya?

JAWABAN DARI KONSULTAN

Saudara A, anda telah memaparkan permasalahan anda dengan begitu baik, detail penjelasannya. Kita memang memiliki masalah dalam kemampuan mengungkapkan emosi dan perasaan kita secara berimbang, sehat, relevan. Terus terang kita perlu belajar dan mendalami apa yang dewasa ini disebut sebagai kecerdasan emosional dalam mengungkapkan perasaan dan memenej hubungan keluarga dan sosial,

Istri Anda tampaknya merupakan salah seorang korban dari bencana umum yang marak terjadi di tengah-tengah masyarakat, tanpa sadar dan perhitungan, ia telah tersandera oleh dorongan perasaannya yang tak berdosa

Dulu anda menjadikan kekasihnya dan ia berbagi perasaan dengan anda, kemudian anda menjadi suami yang merasa tenteram dengannya dan berbahagia di dekatnya, selanjutnya hadir pendatang baru yang merupakan potongan dari diri anda dan buah cinta anda berdua, ia adalah mahluk lemah yang membutuhkan perhatian dan perawatan.

Anda bisa berselimut sendiri jika kedinginan, mengambil minum jika kehausan, mencari obat jika merasa sakit atau meminta makanan jika lapar dan seterusnya. Semua itu bisa anda lakukan sendiri, sementara ia tidak. 

Saya kagum dengan perenungan anda yang anda sebut sebagai sufisme. Tapi mengapa perenungan ini tidak berlanjut pada upaya merenungkan Nikmat Allah atas seorang hamba ketika Dia masukkan kasih sayang Nya pada seorang bayi ke dalam ibu dan bapaknya, sehingga mereka rela tidak tidur sampai ia tertidur dan rela tidak makan sampai ia kenyang, sebagaimana yang tersurat dalam keindahan Hadist Qudsi dimana Allah berbicara dengan hambaNya, di hari perhitungan ( hisab) sambil menghitung-hitung nikmat yang telah diberikan Nya kepada si hamba? 

Secara refleks istri anda telah larut bersama cinta anak yang telah Allah masukkan ke dalam hatinya. 
Alih-alih menyeimbangkan cinta ini dengan cinta yang telah dan terus bersemi antara Anda berdua, ia malah disibukkan oleh satu cinta dan melalaikan cinta yang lain, seolah-olah ia keasyikan dengan tunas/ cabang yang berasal dari anda ( bayi anda ) yang anda rawat dan sirami dengan penuh kasih sayang hingga kokoh batang nya, dan melupakan pangkalnya ( yakni anda) dengan asumsi bahwa akar anda sudah dalam dan menancap kokoh di dalam bumi.

  

    Di sini anda telah memandang permasalahan secara benar, namun kurang, kekeliruan berasal dari kedua belah pihak (anda dan istri anda ) sehingga kalian berdua harus berhenti sejenak di tikungan ini untuk meminta pertolongan, 


terimakasih dan penghargaan atas kesadaran anda akan kebutuhan anda tentang kebingungan anda di tikungan jalan yang bagi sebagian kalangan bisa berubah menjadi bencana dalam hubungan suami istri karena dibiarkan membesar dan semakin pelik. 


Satu catatan terakhir yang saya isyarat kan setelah menyetujui kesimpulan anda mengenai keharusan adanya keseimbangan antara berbagai peran keluarga, entah itu suami istri, orang tua, anak, cucu, hingga kakek-nenek. 


Kami merasa seolah-olah Anda tengah memposisikan emosi keibuan di barisan emosi kebapakan, menurut saya keduanya berbeda dari segi kualitas dan kuantitas, sehingga tidak bisa disatukan selamanya dalam suatu kategori pengelompokan, saya ingat pernah membaca sesuatu, teks tersebut berbahasa Inggris dan kira-kira artinya sebagai berikut, " Dengan RahmatNya , Tuhan ingin bertempat pada suatu tempat di bumi"tentu saya ungkapkan ini bersifat kiasan / bukan dalam artian sebenernya dan dia terus mencari tempat yang cocok, setelah melakukan pencarian dan penelusuran, akhirnya Dia memilih " hati para ibu" ( sebagai tempat Nya di muka bumi )."


saya harap anda bisa menangkap dan memahami gambaran ini secara utuh dan komprehensif, bahwa istri anda adalah wanita yang penuh kasih sayang, di dalam hatinya terpancar cinta baru dan teramat besar yang menghilangkan nalarnya dan membuat hanyut di belakangnya, ia barang kali berasumi bawah ini juga merupakan pancaran cinta anda. 


Untuk melengkapi dan memperjelas gambaran permasalahan ini, dari tim solusi memberikan tambahan solusi.


Saudara A, jangan tuding diri anda naif, anda sama sekali tidak menggangu kami paparan permasalahan anda, saya melihat permasalahan anda cukup besar namun bukan dari segi tingkat kesulitannya, melainkan karena seringnya terjadi dalam kehidupan rumah tangga, tidak banyak orang yang menyadari masalah ini, bahkan ada sebagian orang yang membiarkannya begitu saya hingga semakin berkembang, kemudian mereka kalang -  kabut, tidak mengetahui awal mula permasalahan ini.


Ada lagi sebagai orang berusaha menyelesaikan nya, namun dengan cara yang keliru, yakni dengan kawin lagi, sehingga mereka terperosok dalam lubang yang sama dua kali. Atau menyelesaikan nya dengan cara berzuhud meninggalkan keduniaan dan hidup dirumah dengan jasad tanpa ruh, tidak sebagai bapak namun sebagai suami. Ironisnya, ketika istri tersadar setelah anak-anak tumbuh besar dan musibah ini terkuak, ia pun bertanya-tanya dengan penuh keanehan " Mengapa suamiku meninggalkan ku? 


Karena saya juga seorang istri sekaligus ibu, maka ingin saya katakan kepada anda dengan penuh kejujuran dan kebenaran bahwa masalah ini memang benar-benar nyata jika si istri tidak menyadarinya atau jika ia tidak diingatkan oleh ibu yang sadar maupun teman yang tulus yang menasehatinya dari realitas pengalamannya, atau jika si suami tidak menunjukkan cela-cela kekeliruannya dengan penuh kelembutan, kesantunan dengan bahasa sindiran dan bukan dengan bahasa kasar yang menyinggung perasaan. 


Menurut saya, masalah ini bermula dari kehadiran anak pertama yang begitu menyibukkan istri, dan mengingat keminiman pengalamannya yang berbanding dengan semangatnya yang begitu menggebu-gebu untuk menjalankan tanggung jawab baru ini atas dorongan kuat perasaan nya sebagai ibu, maka beban ia pun menyibukkan nya untuk mengurus dan memperhatikan sang suami tercinta tanpa kesengajaan untuk mengabaikan maupun meremehkan nya, 


Bahkan tidak jarang beban kesibukan mengurus si bayi juga membuat nya lalai untuk mengurus diri sendiri. 

Barang kali dengan perjalanan waktu, ia akan menyadari tingkat kesalahan yang dilakukan nya tanpa sadar , terutama jika ia melahirkan anak kedua dan mendapati dirinya berputar-putar dalam lingkungan kosong yang tiada akhir. 


Kendati masalah ini relatif besar, namun solusi nya cukup sederhana dan simpel yaitu : 


1. Mulailah menyindir istri anda dengan bahasa yang halus tanpa menyinggung perasaan bahwa anda lah yang benar, dan orang pintar Pasti bisa memahami bahasa isyarat. 


2. Libatkanlah diri anda secara aktif dalam mengurus bayi anda agar ia memiliki waktu yang lebih banyak dengan anda dan agar anda berdua bisa menentukan bahasa dialog bersama - sama. 


3. Jika istri anda belum sadar juga, maka berterus terang lah dengan nya, namun pilih lah waktu yang tepat dan pintar-pintar lah dalam memilih kata-kata, jangan ungkapkan kecemburuan anda ke pada bayi anda, sebab ia tidak akan mau memahami nya, akan tetapi bicaralah dengannya mengenai kerinduan anda kepada nya dan perasaan anda akan kehilangan dirinya beserta segala hobi-hobinya dan seterusnya. 


4. Terakhir, jangan sampai perilaku istri anda bersama anda mempengaruhi hubungan anda dengan anak anda, jangan sampai anda berbicara kepada diri anda bahwa cintanya kepada anak anda sudah cukup, sebab masing-masing memiliki peran sendiri-sendiri, jangan sering-sering absen dari anak anda ataupun mengacuhkannya, usahakan lah, perilaku anda agar hanya sekedar reaksi belaka. 


Idealnya anda harus menjaga keseimbangan dalam hidup antara Anda dengan Allah, pekerjaan, istri dan anak anda, sebab keseimbangan hubungan ini akan membuat anda merasa lega dan ridho terhadap diri anda.


Jika kalian yang sedang membaca kisah curhatan suami untuk istri, saya ucapkan terimakasih, jika kalian ingin berbagi pengalaman bisa share ke komentar atau Via email.


   


Comments

Popular posts from this blog

Kunci Jawaban Latihan soal bahasa sunda kelas 4

#Belajardirumah #belajarbahasasunda           Depok Kota Belimbing   a. Wacana Kota Depok resmi ngadeg dina tanggal 27 April 1999 ngabogaan 11 Kecamatan 63 kelurahan. kecap Depok asalna Tina basa sunda anu hartina "patapaan" atawa tempat tapa.  kiwari Kota Depok ngabogaan ciri khas, ciri khas nu dipiwanda kota Depok nyaeta "Depok Kota Belimbing"  Belimbing nu aya di kota Depok warnana koneng kaemasan katelahna Belimbing Dewa.  Buah Belimbing Dewa nu aya di kota Depok leuwih unggul dibandingkeun Belimbing didaerah lain. Rasana amis ngandung vitamin A jeung C bisa dipake obat herbal pikeun panyakit darah tinggi, kencing manis jeung nyeri lambung.  Latihan Soal 1. Iraha Kota Depok ngadegna?  2. Aya sabaraha kecamatan di kota        Depok?  3. Aya sabaraha kelurahan di kota Depok?  4. Naon Julukan Kota Depok teh?  5. Naon ketelahna Belimbing nu aya Didepok?  Jawaban Latihan soal 1. dina tanggal 27 April 1999  2. 11 Kecamatan  3. 63 kelurahan  4. Depok Kota Belimbing  5.

Terjemahan dan keutamaan kitab Perhiasan bagus pasal 1 - 18

KITAB PERHIASAN BAGUS LENGKAP DARI PASAL YANG PERTAMA DAN TERAKHIR YAITU PASAL YANG KE 1 SAMPAI PASAL YANG KE 18  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Selamat datang, sebelumnya saya ucapkan terimakasih, semoga apa yang kita pelajari pada  " KITAB PERHIASAN BAGUS " mendapatkan ridho Allah SWT. Sebelum mempelajari dan mengamalkannya,  kita terlebih  dahulu harus mengenal, pengarang kitab Perhiasan Bagus.  Kitab ini di buat oleh  Sayyid Utsman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya ( wafat. 1913 M ) Foto Sayyid Utsman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Adapun sanad kitab perhiasan bagus untuk anak perempuan dan seluruh kitab karya Sayyid Utsman, Al faqir meriwayatkan dengan ijazah dari Syaikh Hisyam Bahriyyah Mesir dan musnid Al-Ashri syaik Muhammad Yasin bin Isa al fadani dari habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi ( habib Ali Kwitang ) dari muallifnya sayyidina Al habib Utsman bin Aqil bin Yahya Al batawi.  di blog ini, saya masukkan video cara membaca kitab Perhiasan Bagus d

DIBAWAH BENDERA REVOLUSI

Buku dibawah Bendera Revolusi berisi pemikiran dan pidato sang proklamator, Presiden Pertama kita yaitu bapak, Ir. Soekarno, buku yang merupakan edisi pertama cetakan tahun 1964 ini, menghimpun tulisan-tulisan Bung Karno dalam masa Revolusi menuju Indonesia Merdeka !! Buku ini sangat langka dan harganya cukup mahal di pasaran, selain karena peminatnya waktu itu sangat banyak, dan karena ketebalan buku ini juga,  mungkin penyebab harga mahal dan menjadi fenomenal pada jaman nya,  dan karena saya memiliki buku ini ( dibawah bendera revolusi DJILID PERTAMA TJETAKAN KETIGA dan buku ini hampir usang, jadi saya abadikan di blog saya ini, ngebookmuslimah Semoga bermanfaat buat kalian yang ingin mengetahui pemikiran-pemikiran Soekarno muda sang proklamator, di dalam buku ini berisi 61 Judul, yaitu : 1. Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme...  2. Dimanakah Tindjumu?  3. Naar het bruine front!  4. Sampai Ketemu lagi!  5. Dubbele les?  6. Djerit-kegemparan 7. Berhubung dengan tulisannja Ir.A.Baa